MANUSIA DAN PERADABAN
Dibuat untuk memenuhi salahsatu tugas oleh Dosen Mata
Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Dibuat oleh :
Kelompok 1
1.
Aang Anwar
(3504140013)
2.
Desi Lismayanti
(3504140005)
3.
Tia Hermawan
(3504140008)
4.
Dika Pratama
5.
Asep Alex
Fahrizal (3504140019)
6.
Tri Utami (3504140015)
7.
Opi Yulianti
(3504140029)
8.
Firman Maulana
Safaat (3504140033)
9.
Irma Nur Anisa
(3504140036)
10. Deris Rismayadi
(3504140107)
PROGRAM STUDI
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DA ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
GALUH
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Manusia dan Peradaban”.Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah IlmuSosial & Budaya Dasar (ISBD).
Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :
1.
Bpk. Sahadi selaku Dosen Ilmu Sosial&Budaya Dasar
2.
Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun
materi
3.
Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan,
ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Ciamis, 20 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
1.2.Rumusan
Masalah
1.3.Tujuan
Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.Manusia
2.2.
Peradaban
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya
dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani.
Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara rohani
manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya.
Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi
pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan
manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam,
dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan
selaras dan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna
penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam
surat At-Tiin: 4
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan
manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya”.
Kepada manusia diberikan-Nya akal
dan dipersiapkan untuk menerima bermacam-macam ilmu pengetahuan dan kepandaian;
sehingga dapat berkreasi (berdaya cipta) dan sanggup menguasai alam dan
binatang. Awal interaksi sosial manusia, manusia haruslah bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya agar manusia dapat mengalami pembelajaran mengenai ruang
lingkup sekelilingnya, sehingga menyebabkan manusia mempunyai rasa ingin tahu
dan mereka pun harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan.
Karena dengan ilmu tersebut dapat digunakan dalam kehidupannya yaitu untuk
memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik, dan mana yang merupakan hak
dan mana yang merupakan kewajiban. Sehingga terbentuklah norma-norma dalam
masyarakat. Apabila manusia memahami dengan baik ilmu pengetahuan tersebut maka
norma-norma akan berjalan dengan harmonis dan seimbang.
Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
tersebut manusia haruslah mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan sendiri
pada masing-masing negara mempunyai sistemnya masing-masing, faktor yang
menyebabkan perbedaan itu, salah satunya disebabkan karena kebudayaan pada negara
itu sendiri. Pendidikan yang merupakan hasil kebudayaan haruslah
dipandang sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu
pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan
yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun
bagi bangsa pada umumnya.
Dengan demikian karena hal tersebut,
dapat dikatakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan
kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang
tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil
dari pendidikan suatu bangsa dan kebudayaan juga merupakan hasil interaksi
manusia yang merupakan perwujudan dari karya manusia.
1.2.Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Manusia?
2.
Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan?
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari
penulisan Makalah ini untuk mengetahui sejarah terciptanya manusia. Dan dalam
manusia itu tidak akan pernah mampu untuk hidup sendiri yakni manusia termasuk
kedalam makhluk sosial karena manusia akan membaur dengan manusia lainnya dalam
sebuah kelompok masyarakat, segala sesuatunya manusia pasti memerlukan bantuan
dari orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Manusia
A.
Pengertian
Manusia
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia
adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk
material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena
manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
B.
Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian dan definisi
manusia menurut beberapa ahli:
ü NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia
adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani
akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
ü ABINENO J. I
Manusia
adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana”.
ü UPANISADS
Manusia
adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan
fisik.
ü SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua
yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
ü KEES BERTENS
Manusia
adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak
dinyatakan.
ü I WAYAN WATRA
Manusia
adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan
karsa.
ü OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia
adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi
(badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan.
ü ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya
ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling
sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
ü PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas
memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup
secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi
dengan berbagai kemungkinan.
C.
Unsur-unsur yang
membangun Manusia
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk
menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1.
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait,
yaitu:
a. Jasad :
badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati
ruang dan waktu.
b. Hayat :
mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c. Ruh :
bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
d. Nafs : dalam
pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie,
1992 hal: 62-84).
2.
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga
unsur, yaitu:
a. Id,
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak.
Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh
kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, sering
disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan
saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip
realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
c. Super ego,
merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima
tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.
(freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
D.
Hakekat
Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup
yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari
jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan
menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan
mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan
hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya
ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain,
berinteraksi dan saling berbagi.
2.2.
Peradaban
A.
Pengertian
Peradaban
Istilah peradaban dalambahasa inggris disebut
Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan
penilaian kita terhadapperkembangan kebudayaan.
Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban merupakan bagian dari
unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian,
ilmupengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis,
organisasikenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat
kota yang maju dan kompleks.
B.
Wujud
Peradaban
Dalam
penjelasan Rohiman Notowidagdo menjelaskan
bahwa terjadinya disharmoniantara Barat dan Timur disebabkan pikiran Barat
tentang Timur yang penuh dengan bayangannegatif dan prasangka, akibatnya alam
pikiran Barat dan Timur tidak pernah bertemu. Dalam pikiran Timur, Barat
digambarkan sebagai materialisme, kapitalisme, rasionalisme, dinamisme,
saintisme, positivisme, dan sekularisme. Sebaliknya, Barat membayangkan
Timursebagai kemiskinan, kebodohan, ststis, fatalis, dan kontemplatif. Tentu
saja gambaran yang demikian menimbulkan sikap berlawanan yang akhirnya
mewujudkan permusuhan (konflik), disharmoni,persaingan, dan perang.
Perbedaan
presepsi tersebut dapat dirasakan ada peradabannya. Karena Peradaban hanya
menekankan pada unsur tertentu, mungkin unsur akal (tingkat berfikir) mungkin
unsur nurani (perasaan). Peradaban menurut Konsep Barat lebih mengutamakan
unsur akal (tingkat berfikir), sedangkan peradaban menurut konsep Timur lebih
mengutamakan unsur nurani (perasaan, estetis).Dengan demikian di kalangan orang
Barat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih dulu unggul dibandingkan
dengan orang timur. Dikalangan orang Timur, hati nurani (perasaan) lebih
diutamakan dari pada akal (ratio). Benar menurut akal, belum tentu baik dan
belum tentu sesuai dengan hati nurani.
C.
Hakikat
Peradaban
Koentjaraningrat
(1990) menjelaskan bahwa dalam Istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban.
Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization yang
biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus
maju dan indah. Kebudayaan sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban
sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan.
Peradaban
berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur,
mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
Prof. Dr. Nurcholis Madjid ( Islam Dan Pluralism ) menggunakan istilah civilization (peradaban) merupakan
prinsip – prinsip yang di buat bersama oleh mansyarakat, dan menjadi hukum yang
di tunduki secara bersama pula.
1. Kontjaranigrat
(1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan
yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat
sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan
yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
2. Ibnu Khaldun
(1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan
dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling),
merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang
mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi
tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan
dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah
maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.
Pada waktu
perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang
bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat
pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
Pendidikan, Kemajuan teknologi dan, Ilmu pengetahuan.
D.
Manusia
Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Peradaban
tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik,
seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan
dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan.
Manusia sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi
untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada
prilaku pada manusia. Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan
antara, cipata, rasa, dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab
adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluraris
secara optimal).
Manusia
adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta potensi
kemanusiaan yang tinggi. Konsep masyarakat
adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civilis. istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga,
atau masyarakat madani.
Nurcholish
madjid mengindonesiakan civil society (inggris) dengan masyarakat madani.
Nurcholis majid menyebut masyarakat madani (civil society) yaitu suatu
masyarakat yang berbudi luhur, berakhlak mulia, dan berperadaban, dengan
ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan,
penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan pluralisme, serta keterbukaan dan
penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah (Budi
Munawar Ranchman. 2011:183). Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam bukunya
demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah
kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan
(Voluntari), keswasembedaan (self generating), keswadayaan (self sporting),
kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma
atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
E.
Evolusi
Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya
Evolusi
kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal
pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses
evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
untuk mengantisipasi tantangan tadi. Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan
akal dan budi daya manusia dalam menanggapi, merespons, dan mengatasi tantangan
alam dan lingkungan dalam upaya mencapai kebutuhan hidupnya. Dengan potensi
akal dan budi inilah manusia menaklukkan alam. Manusia menemukan dan
menciptakan berbagai sarana hidup sebagai upaya mengatasi tantangan alam.
Manusia menciptakan kebudayaan.
Proses
evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Pandangan
sebagian ahli materialisme memandang bahwa evolusi kebudayaan hadir karena
ketundukan manusia terhadap pola produksi dan alat – alat produksi atau secara
umum pengendalian sifat hewani manusia dan jasmani manusia untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi, sementara pandangan lainya seperti yang di kemukakan oleh
murtadha muntahhari ( 2002 ) dalam bukunya yang berjudul Manusia Dan Alam
Semesta. Bahwa sifat hewani dan sifat manusiawi manusia telah menjadi satu
kesatuan yang berevolusi yang menjadikan manusia sebagai organism yang memiliki
tindakan dan kecendurungan. Selanjutnya manusia marupakan manusia yang memiliki
pengetahuan dan beragama dengan istilah lain memiliki kebutuhan spiritual,
sehingga dalam perkembanganya budaya manusia akan berevolusi ketingkat dimana
pembebasan manusia dari ketundukannya terhadap alat – alat produksi dan
perekonomianya tadi menjadi masyarakat yang terus memenuhi kebutuhan ideology
dan agamanya atas dasar tuntutan sifat manusiawinya tadi. Itulah titik evolusi
kebudayaan manusia di masa depanya menurut murtadha muntahhari.
Peradaban
merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang
didirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi
tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi.
contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam
sosok bangunannya (piramid, obeliks, sphinx) yang terkait dengan ilmu bangunan,
tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang
peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat.
Mengacu pada
pandangan Nurcholish Madjid wujud peradaban dalam masyarakat social budaya
telah di contohkan oleh masyarakat madina pada masa Nabi SAW dengan tercipnya
masyarakat egaliter dimana antara kemajemukan masyarakat yang ada di madinah
telah melahirkan saling menghormati dan tidak membedakan manusia berdasarkan
ras dan warna kulitnya, hal lain yang menjadi ciri khas kehidupan social budaya
yang merefleksikan wujud masyarakat ber peradaban pada masa itu dimana tingkat
partisipatis dan kebersamaan yang tinggi serta terciptanya demokrasi atas dasar
musyawarah bersama. ( Budy Munawar Racman 2011: 183 - 184 )
Dari paparan
di atas merefleksikan peradaban dalam ruang lingkup sosial budaya masyarakat.
Selanjutnya, bidang sosial budaya mengubah banyak aspek dalam sejarah peradaban
manusia itu sendiri. Bidang sosial budaya mencakup sistem kekuasaan, sistem
kepercayaan, tulisan perhubungan, dan organisasi sosial yang dibentuk kala itu.
Kemabli ke
evolusi budaya dalam tinjauan historis. gelombang pertama sebagai tahap
peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke
bercocok tanam. ( revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban
industri penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat
terbang. (revolusi industri) gelombang ketiga sebagai tahap peradaban
informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi
digital.
F.
Dinamika
Peradaban Global pada Kehidupan Manusia
Menurut
nurcholis madjid dalam risalah singkatnya yang di tuangkan dalam Nilai – nilai
dasar perjuangan, menerangkan bahwa manusia di ciptakan sebagai mahluk
tertinggi dengan di bekali kemampuan spiritual ( iman ), dan kemampuan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan menusia menyangkut alam dan manusia, sehingga
tugas manusia ialah bagaimana menciptakan sejarah. Selanjutnya
nurcholis manjdid mengatakan bahwa alam memiliki perubahan dan perkembangan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan dan perkembangan inilah yang
memungkinkan terciptanya evolusi dan dari sejarah yang di ciptakan oleh manusia
meninggalkan kebudayaan dan nilai – nilai maupun tradisi yang ada di masyarakat
tersebut.
Gelombang
ketiga yang di tandai dengan revormasi dalam bidang komunikasi melahirkan suatu
masyarakat dunia yang dikenal dengan sebutan the global village (kampung
global). Kita sekarang berada pada gelombang ketiga atau masa revolusi
informasi. Diperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-20
tahun mendatang.
John
Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi
memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia.
Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara,
terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara
maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah:
1. Perubahan
dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
2. Perubahan
dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
3. Perubahan
dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
4. Perubahan
dari jangka pendek ke jangka panjang.
5. Perubahan
dari sentralisasi ke desentralisasi.
6. Perubahan
dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
7. Perubahan
dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
8. Perubahan
dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
9. Perubahan
dari utara ke selatan.
10. Perubahan
dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Peradaban
global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari globalisasi
itu sendiri. Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia
yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses
manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh
aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi digerakkan oleh kemajuan
yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi. Berikut ini
beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia:
Ø Hilir
mudiknya papal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan
antarmanusia diseluruh dunia.
Ø Perkembangan
barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan Internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara
melalui pergerakkan massa semacam turisme,memungkinkan kita merasakan banyak
hal dari budaya yang berbeda.
Ø Pasar dan
produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internacional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasioanal, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
Ø Peningkatan
interaksi cultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, serta transmisi berita dan olahraga internacional. Saat ini kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Ø Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinacional,
inflasi regional, dan lain-lain.
G. Tradisi, Modernisasi dan Masyarakat Madani
1. Tradisi
Adat adalah merupakan
pencerminan daripada kepribadian sesuatu bangsa, merupakan satu penjelmaan
daripada jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad. Oleh karena itu, maka
tiap bangsa didunia ini memiliki adat kebiasaan sendiri – sendiri yang satu
dengan yang lainnya berbeda satu sama lain.
Adat istiadat yang hidup serta
yang berhubungan dengan tradisi rakyat yang merupakan adat
kebiasaanturun-temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya
penilaian bahwa cara – cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan
benar, serta hal ini merupakan sumber yang mengagumkan bagi kekayaan budaya
bangsa.
Didalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia, adat yang dimiliki oleh daerah – daerah suku – suku bangsa
adalah berbeda – beda, meskipun demikian dasar dan sifatnya adalah satu, yaitu
keindonesiaannya. Oleh karena itu, maka adat bangsa Indonesia itu dikatakan
ber“bhinneka”. Adat bangsa Indonesia yang “Bhinneka Tunggal Ika” ini tidak
mati, melainkan selalu berkembang.
2. Modernisasi
a. Konsep Modernisasi.
Modernisasi dimulai di Italia
abad ke – 15 dan tersebar di sebagian besar ke dunia Barat dalam lima abad
berikutnya. Manifesto proses modernisasi pertama kali terlihat di Inggris
dengan meletusnya revolusi industri pada abad ke – 18, yang mengubah cara
produksi tradisional ke modern.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses
tranformasi yang mengubah :
Di bidang ekonomi, modernisasi
berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara masal.
Di bidang politik, dikatakan
bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasinal dengan integrasi
yang baik.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang
modernisasi, yaitu :[15]
a)
Modernisasi
menurut Cyril Edwin Black, yaitu rangkaian perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan bagian
pengalaman yang universal dan yang dalam banyak kesempatan merupakan harapan
bagi kesejahteraan manusia.
b)
Menurut
Kentjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan
konstelasi dunia sekarang ini. Hal itu berarti bahwa untuk mencapai tingkat
modern harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan.
c)
Menurut
Schorrl (1980), modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi ke dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda –
beda tetapi tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup yang lebih baik dan
nyaman dalam arti yang seluas – luasnya.
d)
Smith
(1973), mengatakan bahwa modernisasi adalah proses yang dilandasi dengan
seperangkat rencana dan kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah masyarakat
ke arah kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian lebih maju
dalam derajat kehormatan tertentu.
b. Syarat-syarat Modernisasi.
Modernisasi bersifat
preventif, dan kontraktif agar proses tersebut tidak mengarah pada angan –
angan. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu :
·
Cara
berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa
maupun masyarakat.
·
Sistem administrasi
negara yang baik yang benar – benar mewujudkan birokrasi.
·
Adanya
sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau
lembaga tertentu.
·
Penciptaan
iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat komunikasi masa.
·
Tingkat
organisasi yang tinggi, disatu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain di pihak
pengurangan kepercayaan.
·
Sentralisasi
wewenang dalam pelaksanaannya.
c. Ciri-ciri Modernisasi.
Modernisasi merupakan salah
satu modal yang ditandai dengan ciri – ciri :
·
Keutuhan
materi dan ajang kebutuhan manusia.
·
Kemajuan
teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensasi, dan
akulturasi.
·
Modernisasi
banyak menberikan kemudahan bagi manusia.
·
Berkat
jasanya, hampir senua keinginan manusia terpenuhi.
·
Modernisasi
juga memberikan dan melahirkan teori baru.
·
Mekanisme
masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan
yang berlebihan.
·
Kehidupan
seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.
3. Masyarakat Madani
Menurut Wirutomo (2002), di
Indonesia kata “civil society”diterjemahkan sebagai masyarakat sipil,
masrakat warga, masyarakat madani, atau masyarakat adab.[16] Apapun bentuk tindakannya yang
pasti konsep itu menyangkut sutu ruang gerak masyarakat yang berada di luar
negara.
Karena bidang politik pada
masa lalu selalu dikaitkan dengan negara, maka muncul konsep civil
society sebagai arena bagi warga negara yang aktif dalam politik.
Tetapi lebih luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan peradaban
masyarakat, yaitu suatu kualitas kebudayaan masyarakat yang ditandai oleh
supremasi hukum.
H. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki
Manusia Beradab
Sudah menjadi kodrat alam bahwa manusia dalam hidupnya selalu bergaul
dan berkumpul serta hidup bersama – sama dengan manusia lainnya dalam
satu tempat dan waktu tertentu yang disebut masyarakat. Dalam masyarakat
manusia saling mengadakan hubungan dan kerjasa (interaksi) antara yang satu
dengan yang lain. Itulah sebabnya filosofis terkenal Aristoteles
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Kehidupan bersama atau berkelompok dari manusia itu, mempunyai beberapa
tujuan tertentu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, menghindarkan diri
dari marah bahaya, dan melanjutkan keturunan.
Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan hidupnya tersebut, manusia
harus mengadakan hubungan dan kerjasama (interaksi) dengan manusia lain. Tanpa
mengadakan interaksi dengan manusia yang laintidak mungkin
kebutuhan –kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, baik kebutuhan
primer dan juga kebutuhan sekunder.
Sebagai diketahui bahwa manusia disamping sebagai makhluk sosial juga
makhluk individu, dimana dalam memenuhi kebutuhan – kebutuhan sendiri
tanpa menghiraukan kepentingan orang lain. Manusia harus ada keseimbangan
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Jika tidak maka dapat
menimbulkan kekacauan, pertentangan diantara sesama manusia sehingga
keteraturan, ketetraman tidak akan terwujud.
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka diperlukan
pedoman – pedoman hidup tentang bagaimana seorang berbuat terhadap
orang lain atau bagaimana manusia harus bertingkah laku dalam
masyarakat. Pedoman - pedoman hidup yang dimaksud seperti
aturan – aturan, norma – norma
adat – istiadat, ogeran dan wejanga atau nilai-nilai kehidupan yang
ada di masyarakat. Jika manusia telah dapat menciptakan
hal –hal tersebut, maka sesungguhnya manusia telah dapat
memahami arti atau makna hakiki sebagai manusia beradab.
I. Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia
Arus modernisasi dan globalisasi adalah
sesuatu yang pasti terjadi dan sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu
cepatnya informasi yang masuk ke seluruh belahan dunia, hal ini membawa
pengaruh bagi seluruh bangsa di dunia,termasuk di dalamnya bangsa Indonesia.
Arus informasi berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia
makin terbuka luas. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh sistem – sistem sosial yang kuat, dan dalam
kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka dunia menjadi
sempit, ruang, dan waktu menjadi sangat relatif, dan dalam banyak hal,
batas– batas negara sering menjadi kabur dan bahkan mulai tidak relevan. Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini menurut Indra Siswarini[17] adalah masyarakat modern yang
tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya
sederajat dengan bangsa lain tetapi juga tangguh dalam menghadapi kemerosotan
mutu lingkungan hidup.
Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi atau tidak punya norma atau heteronmy atau banyak norma sehingga terjadi kompromisme sosial
terhadap hal – hal yang sebelumnya dianggap
melanggar norma tunggal masyarakat.Selain itu juga terjadinya diorientasi atau
alienasi.
Kemajuaan bidang teknologi, komunikasi dan informasi yang demikian pesat
sebagai sebuah perkembangan peradaban manusia kadang kala menimbulkan
problematika bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh (handphone) dengan berbagai
fasilitas yang ada didalamnya, dapat memberikan manfaat yang sangan besaar
kalau digunakan secara baik, tetapi sebaliknya jika digunakan secara tidak
baik akan menimbulkan dampak negatif.
Pertumbuhan dan perkembangan demografi, juga berpotensi menimbulkan
problematika bagi adab dan peradaban manusia. Jumlah penduduk yang berkembang, dengan cepat jika tidak diimbangi dengan
tersediannya lapangan pekerjaan yang cukup justru akan menciptakan gelombang
pengangguran.
Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan agar kita mampu
membangunan bangsa agar tetap eksis di tengah – tengah arus
modernisasi dan globalisasi yang semakin kuat, adalah dengan meningkat
peran lembaga pendidikan untuk terus mengali ilmu pengetahuan dan teknologi
serta informasi tanpa menghilangkan jati diri Indonesia melalui pelestarian
nilai – nilai dan
moral bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peradaban merupakan organisasi sosial manusia,
kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group
feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia
yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang
lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Manusia sebagai makhluk beradab
artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan
berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.
Pengeruh besar kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan proses evolusi kebudayaan manusia yang sudah sampai pada
taraf kompleksitasnya. peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan
perkembangan). Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa
ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya. Merujuk pada pendapat Alvin
Tofler di atas, sekarang manusia berada pada era peradaban informasi. Kemajuan
yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan globalisasi, di samping
kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, hubungan antarmanusia tidak
terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara
(transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di
negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara
lain.
B.
Saran
Melalui makalah ini penyusun menghimbau pentingnya
menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang dimiliki sehingga tercipta apa
yang namanya egaliter, selalu menciptakan kebersamaan sehingga tercipta
masyarakat yang berperan aktif dalam rangka terwujudnya kesejahteraan bersama,
serta megedepankan sikap musyawarah secara objektif dalam mengambil keputusan
bersama. Sehingga apa yang di cita – citakan untuk mewujudkan masyarakat madani
( civil society ) atau masyaraka ber peradaban dapat terwujud.
DAFTAR
PUSTAKA
Muhammad Abdulkadir. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. PT Citra Aditya Bakti : Bandung.
Murtadha Muntahhari. 2002. Manusia, Dan Alam
Semesta. Lentera Basritama : Jakarta.
Budhy munawar ranchman. 2011. Membaca Nurcholish
Madjid Islam Dan Pluralisme. Democracy project : Jakarta.
Ardiyansyah HMI. Manusia
dan Peradaban. http://ompuworo.blogspot.in/2013/07/makalah-manusia-dan-peradaban.html/. Diakses 20
Maret 2015. Pukul 19.10.
Oktaviani Pratama Putri. Hakekat Manusia
dengan Peradaban. http://oktavianipratama.wordpress.com/about/. Di akses 20
Maret 2015. Pukul 20.00 wib.